![]() |
Ilustrasi © visit-indonesia-another.blogspot.com |
Latar belakang:
Indonesia memiliki banyak daerah
yang berbeda kontur, bentuk, iklim dan sumber dayanya. Akan tetapi selama ini
pemerintah pusat hanya berpikiran sempit dan berusaha melakukan pengembangan
yang menyamaratakan, hal ini akan menjadi boomerang bagi daerah-daerah yang
tertinggal, dikarenakan perbedaaan-perbedaan yang telah saya katakan tersebut
akan menjadi faktor yang membedakan cara pengembangan setiap daerah.
Permasalahan:
Homogenitas daerah-daerah akan
membentuk Indonesia sebagai negara yang kalang kabut, hal ini dikarenakan
daerah-daerah yang kurang maju mulai mencontoh kota-kota besar dalam cara dan
tujuan daerah tersebut. Kegiatan tersebut akan melemahkan daerah-daerah itu
sendiri sebab mereka memiliki sumberdaya dan tingkat teknologi serta kesiapan countur
daerah yang berbeda dari kota besar. Kegiatan ini secara keseluruhan akan
melemahkan Indonesia, sebab seperti yang terlihat saat ini banyak sumberdaya
Indonesia yang dahulunya bisa di katakan juara perlahan mulai melemah dan
tergeser oleh import, hal ini juga diperparah oleh banyaknya daerah yang
mencontoh Jakarta dimana Jakarta adalah kota konsumtif yang memang tidak punya
sumber daya produksi.
Solusi :
Perlunya diadakan :
* Tema Bangsa
(seperti repelita, tetapi pengembangannya bukan per-nasional tetapi per-daerah)
* Tema
Provinsi, dan
* Tema
Perkotaan/Perdesaan
Setiap tempat perlu memiliki ciri khas dan tema untuk
pengembangan daerahnya masing-masing (ada yang pertanian, perkebunan,
pertambangan, dan sebagainya).
Dimana daerah-daerah yang
memiliki tema-tema berbeda ini perlu bersinergi dengan sub government seperti
provinsi atau pun kementrian sebagai pengkoordinasi perkembangan-perkembangan
daerah. Dan hal ini perlu monitor tingkat produksi dan pemerataan hasil daerah
(sesama daerah harus saling tukar-menukar informasi komuditas sebagai sarana
pemajuan ekonomi daerah dan bukan mengandalkan import dari luar)
Tahapan Pelaksanaan:
1. Perlunya setiap daerah memberikan data kemampuan mereka
dibidang : peternakan, pertanian, pertambangan, perkebunan, teknologi,
kelautan, kehutanan, energi, budaya, sosial, bahkan jumlah angkatan kerja dan
sebagainya.
2. Perlunya pemetaan dan perencanaan sumberdaya oleh
provinsi masing-masing dan mulai menentukan keungulan dan kelemahan daerah
masing-masing sehingga setiap daerah akan memiliki tema pengemabngan daerah
yang berbeda-beda. (Apakah suatu daerah-daeranya itu akan berpusat pada
pertanian, kelautan, tambang, dan sebagainya)
3. Kemudian Negara sebagai pengatur bangsa harus memberikan
tema pengembangan bangsa, hal ini tidak dilakukan secara nasional seperti
repelita zaman orde baru tetapi sesuai dengan daerah masing-masing dimana
negara harus menentukan langkah awal sebagai fondasi perubahan, langkah
penyiapan pembangunan industri maupun pengolahan hulu, langkah jangka menengah,
dan langkah pembanguann hilir, dan terakhir langkah sinergi serta export.
No comments:
New comments are not allowed.